Sabtu, 11 Januari 2014

WISATA PAKPAK BHARAT ( Air terjun Lae une )

Air terjun Lae une



1
      Air terjun Lae une

merupakan salah satu obyek wisata yang terkenal di kabupaten pakpak bharat
Keindahan Air Terjun Lae Une, walau belum mendapat penataan dan fasilitas yang memadai mampu mengundang kekaguman setiap orang yang melihatnya. kesejukanya dapat membuat orang terelena berlama lama di lae une,bahkan tanpa mandi merupakan sebuah kerugian yang besar apa bila berkunjung ke sini. keindahanya membuat kita lupa kalo punya hutang. alangkah indahnya ciptaan tuhan yang diberikan kepada manusai, agar manusia selalu ingat kepada sang pencipta, kususnya lae une. oleh karena itu kita harus menjaga,merawat,dan melestarikanya agar kita tidak termaksud orang orang yang kufur.




Segenap warga Sumatera, khususnya Sumatera Utara, mungkin harus merasa beruntung. Sebab di wilayah mereka terdapat sebuah danau dengan panorama alamnya cantik dan sulit dijumpai di daerah lain. Tradisi masyarakatnya yang unik, ikut menambah daftar keunikan alam dari danau ini. inilah Pakpak Bharat.

Air terjun Lae une adalah sebuah fenomena alam yang unik dan menarik. Tak hanya pada masa kini, tapi sejak masa lampau. Keberadaan Air terjun Lae une telah mengusik banyak peneliti geologi maupun rupa bumi lainnya sejak masa lalu. Mereka pun penasaran untuk menguak berbagai kisah ilmiah yang menyelimuti Air terjun Lae une yang sebagian masih menjadi misteri alam hingga kini.
Kawasan
Air terjun Lae une yang seluas sekitar 3.704 kilometer persegi berada tepat di jantung Provinsi Sumatera Utara. Secara administratif, kawasan ini terbagi ke dalam enam kabupaten di Sumatera Utara, yakni Tapanuli Utara, Toba Samosir, Simalungun, Dairi Karo dan Pakpak Bharat.

Susandar Rere : http://www.metrowisatasumut.blogspot.com 












WISATA PAKPAK BHARAT ( Air terjun sampuren lae simbilulu )


Air terjun sampuren lae simbilulu







Satu lagi objek wisata lokal di kabupaten Pakpak Bharat yaitu Air Terjun "Sampuren Simbilulu". Letaknya di Kecamatan Tinada Desa Prongil.
Jalan menuju lokasi ini masih dalam tahap pembangunan, kedepan objek wisata ini pasti bisa diandalkan karena potensi keindahannya apalagi ditata sedemiakian rupa.diharapkan pemerintah pakpak bharat dapat menggali potensi wisata ini,selain membah input daerah juga sebagai ajang promosi ke luar daerah.jika dilakukan secara profesional.







Yang tidak kalh menariknya adaah wisata kuliner di daerah tersebut teramat sangat menggiurkan bagi para petincat wisata alam yang ada di Kab. Pakpak Bharat.
Selain daerahnya yang mudah dijangkau oleh tranportasi  juga kebudayaan Pakpak yang yang kental dengan budaya adat istiadat Pakpak setempat.













Delleng Simpon

Etnis Pakpak adalah satu suku bangsa sebagai bagian NKRI yang memiliki budaya tersendiri. Budaya ini harus tetap dipelihara sebagai asset dan identitas etnis Pakpak. Harus ada tindakan-tindakan agar budaya ini tetap terpelihara. Namun sampai saat ini belum ada hal yang menonjol sebagai “tembok kokoh” untuk menjaga dan memelihara budaya Etnis Pakpak agar tetap lestari. Cukup beralasan jika masyarakat Pakpak segera menciptakan Pusat Budaya Pakpak misalnya satu kawasan yang tertata menarik dan sedemikian rupa sehingga menjadi satu kawasan Wisata Adat sebagai pusat budaya.
Untuk mewujudkan cita-cita ini, satu opini adalah pembangunan Wisata Adat Pakpak Lima Suak di Delleng Simpon Kabupaten Pakpak Bharat. Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat memiliki potensi yang besar untuk mewujudkan ini. Harus ada gebarakan besar pembangunan di Kabupaten Pakpak Bharat khususnya yang mengarah pelestarian budaya Pakpak sekaligus bernilai ekonomi yang bisa menggerakkan roda pembangunan Kabupaten ini. Kabupaten Pakpak Bharat kedepan harus bisa jadi pusat budaya dan pustaka visual budaya Pakpak.


Susandar Rere : ( http://www.metrowisatasumut.blogspot.com)

 

Ikon Kabupaten Dairi - Sumatera Utara

Gedung Nasional




Sejarah.     Pada Masa Agresi 1 Berdasarkan surat Residen Tapanuli Nomor 1256 tanggal 12 September 1947, maka ditetapkanlah PAULUS MANURUNG sebagai Kepala Daerah Tk. II pertama di Kabupaten Dairi yang berkedudukan di Sidikalang, terhitung mulai tanggal 1 Oktober 1947 (catatan : hari bersejarah ini berdasarkan kesepakatan pemerintah dan masyarakat kelak dikukuhkan sebagai hari jadi Kabupaten Dairi, melalui Keputusan DPRD Kab. Dati II Dairi Nomor 4/K-DPRD/1997 tanggal 26 April 1977) Dengan demikian, PAULUS MANURUNG (HATIAN PAULUS MANURUNG), seorang Ahli Hukum dari Medan, Ketua Pengadilan Tebing Tinggi, Pendidik, merupakan Bupati Pertama Kabupaten Dairi.
Pada Masa Sesudah Tahun 1960 : Kabupaten Dairi didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1964 tentang Pembentukan Kabupaten Dairi, selanjutnya wilayahnya ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1964 tentang Wilayah Kecamatan di Kabupaten Dairi, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Utara. Penjabat Bupati Kepala Daerah Dairi pertama ditetapkan Rambio Muda Aritonang yang bertugas mempersiapkan pembentukan DPRD Dairi serta pemilihan Bupati definitif. Pada kesempatan pertama Bupati Kepala Daerah Dairi terpilih dengan suara terbanyak adalah MAYOR RAJA NEMBAH MAHA pada tanggal 2 Mei 1964. Sejak tahun 1999 sampai dengan 2009 Kabupaten Dairi dipimpin oleh Bupati Dr. MASTER PARULIAN TUMANGGER dan pada akhirnya digantikan oleh wakilnya, Kanjeng Raden Adipati (KRA) Johnny Sitohang Adinegoro. Kanjeng Raden Adipati (KRA) Johnny Sitohang Adinegoro dan Irwansyah Pasi, S.H. menjadi Bupati dan Wakil Bupati Dairi periode 2009-2014.

                Kabupaten Dairi merupakan salah satu dari 22 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara dengan luas wilayah 192.780 hektare, yaitu sekitar 2,69% dari luas Provinsi Sumatera Utara (7.160.000 hektare) yang terletak di sebelah barat laut Provinsi Sumatera Utara.  Pada umumnya Kabupaten Dairi berada pada ketinggian rata-rata 700 s.d. 1.250 m di atas permukaan laut, dengan 15 kecamatan. Jumlah penduduk Kabupaten Dairi akhir tahun 2004 adalah sebanyak 271.521 jiwa dengan banyaknya rumah tangga sebesar 59.197. Penyebaran penduduk tersebut tidak merata di 14 kecamatan definitif.
                      
Peta Kab. Dairi
                        

                  Gedung Nasional Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.  Dari Sidikalang, ibu kota Kabupaten Dairi hanya berjarak 10 kilometer, sedangkan dari Medan sekitar 154 kilometer. Gedung ini merupakan salah satu simbol dan Ikon Masyarakat setempat yang tetap terjaga dan terpelihara dengan baik.









Posted : Susandar Rere