”MENENTUKAN KEBERHASILAN DALAM PELAKSANAAN TOBA GO GREEN”
PENDAHULUAN
Keberhasilan TNI-AD didalam melaksanakan tugas pokoknya
sangat ditentukan oleh tingkat kesiapan operasional satuan jajarannya yang
hanya dapat dicapai melalui proses pembinaan satuan (Binsat). Pembinaan Satuan
selain untuk mewujudkan tingkat profesionalisme prajurit secara individu , juga
memiliki sasaran akhir terwujudnya kesiapan operasional satuan.
Pembinaan teritorial. Menyelenggarakan
pembinaan kemampuan teritorial, pembinaan perlawanan wilayah, pembinaan
komunikasi sosial dan pembinaan Bhakti TNI, yaitu dengan :
(1) Membantu pemerintah dalam menyiapkan
potensi nasional menjadi kekuatan pertahanan aspek darat yang disiapkan secara
dini, meliputi wilayah pertahanan serta kekuatan pendukungnya untuk
melaksanakan Operasi Militer Untuk Perang (OMP), yang pelaksanaannya didasarkan
pada kepentingan pertahanan negara semesta.
(2) Membantu pemerintah menyelenggarakan
pelatihan dasar kemiliteran secara wajib bagi warga negara sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
(3) Membantu pemerintah dalam memberdayakan
komponen pendukung.
(4) Membantu tugas pemerintah untuk
memberikan bantuan kemanusiaan, menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian,
rehabilitasi infrastruktur dan mengatasi masalah akibat pemogokan serta konflik
komunal.
(5) Membangun, memelihara, meningkatkan dan
memantapkan kemanunggalan TNI Rakyat.
Kondisi lingkungan hidup
di Indonesia dari waktu ke waktu kwalitasnya cenderung mengalami penurunan,
penyebab utama penurunan tersebut adalah pelestarian lingkungan hidup yang sudah terabaikan
sehingga menimbulkan pencemaran dan
kerusakan lingkungan secara perlahan-lahan.
Terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup juga banyak
menimbulkan konflik sosial maupun lingkungan. Oleh karena itu di tuntut adanya
kepedulian dalam mengatasi permasalahan lingkungan hidup dan berperan
aktif dalam pelestarian dan menjaga
lingkungan hidup sehingga kerusakan Ekosistem dapat di minimalisir dan akhirnya
dapat di hentikan. Dalam rangka mendukung Program Pemerintah
dalam menjaga kelestarian lingkungan
terutama pelestarian lingkungan sekitar Danau Toba
selaku perpanjangan tangan pimpinan TNI-AD melaksanakan kegiatan program Toba
Go Green dengan bentuk kegiatan
Pembibitan, penanaman
pohon dan penanaman bibit pohon lainnya di lahan kritis di sekitar lokasi Danau Toba.
Menghadapi permasalahan lingkungan hidup dimana kondisi akhir-akhir
ini semakin menurun baik dari segi kwantitas maupun kwalitas, maka harus segera
disikapi dengan arif dan bijaksana melalui upaya pembangunan nasional dan pembangunan berkelanjutan
mellaui pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang mana harus ditingkatkan kualitasnya
dengan dukungan penegakan hokum lingkungan yang adil dan tegas, sumber daya
manusia yang berkualitas, perluasan penerapan etika lingkungan serta asmiliasi
sosial budaya yang makin mantap.
sebagai bulan Menanam Nasional merupakan momentum strategi bangsa
Indonesia dalam upaya mengantisipasi perubahan iklim global, degradasi dan
deforestasi hutan dan lahan , serta kerusakan lingkungan lainnya yang mengakibatkan produktivitas alam dan
kelestarian lingkungan.
Melatar
belakangi hal tersebut diatas, Kodim 0206/Dairi berupaya secara internal maupun
eksternal membantu pemerintah daerah dalam pembangunan Nasional dan pembangunan berkelanjutan dibidang lingkungan
hidup untuk kesejahteraan generasi sekarang dan
akan datang sesuai kemampuan bangsa lainnya dalam upaya menghadapi
permasalahan lingkungan hidup khususnya memasyarakatkan gerakan tanam dan pemeliharaan pohon secara
Nasional bersama komponen instansi lainnya.
Dengan
terlakasanannya program penghijauan dalam program Toba Go Green oleh pemerintah
Pusat adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara
konseptual dalam menangani krisis Iingkungan. Begitu pentingnya sehingga
penghijauan sudah merupakan program nasional yang dilaksanakan di seturuh
Indonesia. Untuk meningkatkan kondisi
lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai
pengatur tata air atau pelindung lingkungan di sekitar Danau Toba
Maksud dan Tujuan.
a. Maksud. Penulisan ini untuk memberikan
gambaran tentang bagaimana kondisi alam, hutan dan upaya yang dilaksanakan di wilayah sebagai salah satu
upaya meningkatkan kesdaran masyarakat dalam memelihara dan melaksankan
penghijauan.
b. Tujuan. Memberikan
sumbangan dan pikiran serta masukan kepada komando atas dalam rangka
pelaksanaan kegiatan program Toba Go Green.
CERITA
RAKYAT ASAL USUL DANAU TOBA
Pada zaman dahulu ada seorang petani
bernama Toba yang menyendiri di sebuah lembah yang landai dan subur. Petani itu
mengerjakan sawah dan ladang untuk keperluan hidupnya.
Selain mengerjakan ladangnya, kadang-kadang lelaki itu pergi memancing ikan ke sungai yang berada tak jauh dari rumahnya. Setiap kali dia memancing, mudah saja ikan didapatnya karena di sungai yang jernih itu memang banyak sekali ikan. Ikan hasil pancingannya dia masak untuk dimakan.
Pada suatu sore, setelah pulang dari ladang lelaki itu langsung pergi ke sungai untuk memancing. Tetapi sudah cukup lama dia memancing, tak seekor ikan pun didapatnya. Kejadian yang begitu belum pernah dia alami. Sebab biasanya ikan di sungai itu mudah saja dia pancing. Karena sudah terlalu lama tak ada juga kan yang memakan umpan pancingnya, dia jadi kesal dan memutuskan untuk berhenti saja memancing.
Tetapi ketika dia hendak menarik pancingnya, tiba-tiba pancing itu disambar ikan yang langsung menarik pancing itu jauh ke tengah sungai. Hatinya yang tadi sudah kesal berubah menjadi gembira, karena dia tahu bahwa ikan yang menyambar pancingnya itu adalah ikan yang besar. Setelah beberapa lama ia biarkan pancingnya ditarik ikan itu kesana kemari, barulah pancing itu ditariknya perlahan-lahan. Ketika pancing itu disentakkannya tampaklah seekor ikan besar tergantung dan menggelepar-gelepar di ujung tali pancingnya. Dengan cepat ikan itu ditariknya ke darat supaya tidak lepas. Sambil tersenyum gembira mata pancingnya dia lepas dari mulut ikan itu. Pada saat dia sedang melepaskan mata pancing itu, ikan tersebut memandangnya dengan penuh arti.
Selain mengerjakan ladangnya, kadang-kadang lelaki itu pergi memancing ikan ke sungai yang berada tak jauh dari rumahnya. Setiap kali dia memancing, mudah saja ikan didapatnya karena di sungai yang jernih itu memang banyak sekali ikan. Ikan hasil pancingannya dia masak untuk dimakan.
Pada suatu sore, setelah pulang dari ladang lelaki itu langsung pergi ke sungai untuk memancing. Tetapi sudah cukup lama dia memancing, tak seekor ikan pun didapatnya. Kejadian yang begitu belum pernah dia alami. Sebab biasanya ikan di sungai itu mudah saja dia pancing. Karena sudah terlalu lama tak ada juga kan yang memakan umpan pancingnya, dia jadi kesal dan memutuskan untuk berhenti saja memancing.
Tetapi ketika dia hendak menarik pancingnya, tiba-tiba pancing itu disambar ikan yang langsung menarik pancing itu jauh ke tengah sungai. Hatinya yang tadi sudah kesal berubah menjadi gembira, karena dia tahu bahwa ikan yang menyambar pancingnya itu adalah ikan yang besar. Setelah beberapa lama ia biarkan pancingnya ditarik ikan itu kesana kemari, barulah pancing itu ditariknya perlahan-lahan. Ketika pancing itu disentakkannya tampaklah seekor ikan besar tergantung dan menggelepar-gelepar di ujung tali pancingnya. Dengan cepat ikan itu ditariknya ke darat supaya tidak lepas. Sambil tersenyum gembira mata pancingnya dia lepas dari mulut ikan itu. Pada saat dia sedang melepaskan mata pancing itu, ikan tersebut memandangnya dengan penuh arti.
Kemudian,
setelah ikan itu diletakkannya ke satu tempat dia pun masuk ke dalam sungai
untuk mandi. Perasaannya gembira sekali karena belum pernah dia mendapat ikan
sebesar itu. Dia tersenyum sambil membayangkan betapa enaknya nanti daging ikan
itu kalau sudah dipanggang. Ketikan dia meninggalkan sungai untuk pulang ke
rumahnya hari sudah mulai senja. Setibanya di rumah, lelaki itu langsung
membawa ikan besar hasil pancingannya itu ke dapur. Ketika dia hendak
menyalakan api untuk memanggang ikan itu, ternyata kayu bakar di dapurnya sudah
habis. Dia segera keluar untuk mengambil kayu bakar dari bawah kolong rumahnya.
Kemudian, sambil membawa beberapa potong kayu bakar dia naik kembali ke atas
rumah dan langsung menuju dapur.
Pada saat lelaki itu tiba di dapur, dia terkejut sekali karena ikan besar itu sudah tidak ada lagi. Tetapi di tempat ikan itu tadi diletakkan tempat terhampar bebeapa keping uang emas. Karena terkejut dan heran mengalami keadaan yang aneh itu, dia meninggalkan dapur dan masuk ke kamar.
Ketika lelaki itu membuka pintu kamar, tiba-tiba darahnya tersirap karena di dalam kamar itu berdiri seorang perempuan dengan rambut yang panjang terurai. Perempuan itu sedang menyisir rambutnya sambil berdiri menghadap cermin yang tergantung pada dinding kamar. Sesaat kemudian, perempuan itu tiba-tiba membalikkan badannya dan memandang lelaki itu yang tegak kebingungan di mulut pintu kamar. Lelaki itu menjadi sangat terpesona karena wajah perempuan yang berdiri di hadapannya luar biasa cantiknya. Dia belum pernah melihat perempuan secantik itu meskipun dahulu dia sudah jaun mengembara ke berbagai negeri.
Pada saat lelaki itu tiba di dapur, dia terkejut sekali karena ikan besar itu sudah tidak ada lagi. Tetapi di tempat ikan itu tadi diletakkan tempat terhampar bebeapa keping uang emas. Karena terkejut dan heran mengalami keadaan yang aneh itu, dia meninggalkan dapur dan masuk ke kamar.
Ketika lelaki itu membuka pintu kamar, tiba-tiba darahnya tersirap karena di dalam kamar itu berdiri seorang perempuan dengan rambut yang panjang terurai. Perempuan itu sedang menyisir rambutnya sambil berdiri menghadap cermin yang tergantung pada dinding kamar. Sesaat kemudian, perempuan itu tiba-tiba membalikkan badannya dan memandang lelaki itu yang tegak kebingungan di mulut pintu kamar. Lelaki itu menjadi sangat terpesona karena wajah perempuan yang berdiri di hadapannya luar biasa cantiknya. Dia belum pernah melihat perempuan secantik itu meskipun dahulu dia sudah jaun mengembara ke berbagai negeri.
Karena hari sudah malam, perempuan
itu minta agar lampu dinyalakan. Setelah lelaki itu menyalakan lampu, dia diajak
perempuan itu menemaninya ke dapur karena dia hendak memasak nasi untuk mereka.
Sambil menunggu nasi masak, diceritakan oleh perempuan itu bahwa dia adalah
penjelmaan dari ikan besar yang tadi didapat lelaki itu ketika memancing di
sungai. Kemudian dijelaskannya pula bahwa beberapa keping uang emas yang
terletak di dapur itu adalah penjelmaan sisiknya.
Setelah beberapa minggu perempuan cantik itu tinggal serumah bersamanya, pada suatu hari lelaki itu melamar perempuan tersebut untuk jadi istrinya. Perempuan tersebut menyatakan bersedia menerima lamarannya dengan syarat lelaki itu harus bersumpah bahwa seumur hidupnya dia tidak akan pernah mengungkit asal usul istrinya yang menjelma jadi ikan. Setelah lelaki itu bersumpah demikian, kawinlah mereka.
Setahun kemudian, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang mereka beri nama samosir. Anak itu sangat dimanjakan ibunya yang mengakibatkan anak itu bertabiat kurang baik dan pemalas.
Seelah cukup besar, anak itu disuruh ibunya mengantar nasi setiap hari untuk ayahnya yang bekerja di ladang. Namun, sering dia menolak mengerjakan tugas itu sehingga terpaksalah ibunya yang mengantarkan nasi ke ladang.
Setelah beberapa minggu perempuan cantik itu tinggal serumah bersamanya, pada suatu hari lelaki itu melamar perempuan tersebut untuk jadi istrinya. Perempuan tersebut menyatakan bersedia menerima lamarannya dengan syarat lelaki itu harus bersumpah bahwa seumur hidupnya dia tidak akan pernah mengungkit asal usul istrinya yang menjelma jadi ikan. Setelah lelaki itu bersumpah demikian, kawinlah mereka.
Setahun kemudian, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang mereka beri nama samosir. Anak itu sangat dimanjakan ibunya yang mengakibatkan anak itu bertabiat kurang baik dan pemalas.
Seelah cukup besar, anak itu disuruh ibunya mengantar nasi setiap hari untuk ayahnya yang bekerja di ladang. Namun, sering dia menolak mengerjakan tugas itu sehingga terpaksalah ibunya yang mengantarkan nasi ke ladang.
Suatu hari, anak itu disuruh ibunya
lagi mengantarkan nasi ke ladang utnuk ayahnya. Mulanya dia menolak. Akan
tetapi, karena terus dipaksa ibunya, dengan kesal pergilah dia mengantarkan nsi
itu. Di tengah jalan, sebagian besar nasi dan lauk pauknya dia makan. Setibanya
di ladang, sisa nasi yang hanya tinggal sedikit dia berikan kepada ayahnya.
Saat menerimanya, si ayah sudah sangat lapar karena nasinya sudah sangat
terlambat sekali diantarkan. Oleh karena itu, maka si ayah jadi sangat marah
ketika melihat nasi yang diberikan kepadanya adalah sisa-sisa. Amarahnya makin
bertambah ketika anaknya mengaku bahwa dia yang memakan sebagian besar dari
nasi itu. Kesabaran si ayah menjadi hilang dan dia pukuli anaknya sambil
mengatakan “Anak yang tak bisa diajar. Tidak tahu diuntung. Betul-betul kau
anak keturunan perempuan yang berasal dari ikan!”
Sambil menangis, anak itu berlari pulang menemui ibunya di rumah. Kepada ibunya dia adukan bahwa dia dipukuli ayahnya. Semua kata-kata cercaan yang diucapkan ayahnya kepadanya diceritakan pula. Mendengar cerita anaknya itu, si ibu sedih sekali, terutama karena suaminya sudah melanggar sumpahnya dengan kata-kata cercaan yang dia ucapkan kepada anaknya itu. Si ibu menyuruh anaknya agar segera pergi mendaki bukit yang terletak tak begitu jauh dari rumah mereka dan memanjat pohon kayu tertinggi yang terdapat di puncak bukit itu. Tanpa bertanya lagi, si anak segera melakukan perintah ibunya itu. Dia berlari-lari menuju ke bukit tersebut dan mendakinya.
Sambil menangis, anak itu berlari pulang menemui ibunya di rumah. Kepada ibunya dia adukan bahwa dia dipukuli ayahnya. Semua kata-kata cercaan yang diucapkan ayahnya kepadanya diceritakan pula. Mendengar cerita anaknya itu, si ibu sedih sekali, terutama karena suaminya sudah melanggar sumpahnya dengan kata-kata cercaan yang dia ucapkan kepada anaknya itu. Si ibu menyuruh anaknya agar segera pergi mendaki bukit yang terletak tak begitu jauh dari rumah mereka dan memanjat pohon kayu tertinggi yang terdapat di puncak bukit itu. Tanpa bertanya lagi, si anak segera melakukan perintah ibunya itu. Dia berlari-lari menuju ke bukit tersebut dan mendakinya.
Danau
Toba dan Rumah tradisional suku Batak di Sumatra Utara
|
Ketika
tampak oleh si ibu anaknya sudah hampir sampai ke puncak pohon kayu yang
dipanjatnya di atas bukit, dia pun berlari menuju sungai yang tidak begitu jauh
letaknya dirumah mereka itu. Ketika di tiba ditepi sungai itu kilat menyambar
disertai bunyi guruh yang menggelegar. Sesaat kemudian dia melompat ke dalam
sungai dan tiba-tiba berubah menjadi seekor ikan besar. Pada saat yang sama,
sungai itupun banjir besar dan turun pula hujan yang sangat lebat. Beberapa
waktu kemudian, air sungai itu sudah meluap ke mana-mana dan tenggelamlah lembah
tempat sungai itu mengalir. Pak Toba tidak bisa menyelamatkan dirinya, ia mati
tenggelam oleh genangan air. Lama-kelaman, genangan air itu semakin luas dan
berubah menjadi danau yang sangat besar yang kemudian hari dinamakan orang
danau Toba. Sedang pulau kecil di tengah-tengahnya diberi nama Pulau Samosir.
UPAYA PEMULIHAN EKOSISTEM DANAU TOBA
Panglima Kodam I/ Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewijk F.
Paulus dalam sambutannya, mengatakan Kawasan Danau Toba telah
mengalami degradasi fungsi akibat kerusakan yang terjadi sebagai akibat dari
ulah manusia maupun akibat perubahan alam, karena itu menurutnya, perlu
diberikan perhatian dan langkah konkret guna memulihkan kawasan Danau Toba
sebagai konservasi alam dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dan dunia
usaha. Pangdam I/BB berharap, momentum “Toba Go Green” yang berbasis
pemberdayaan masyarakat dan ramah lingkungan, dapat dijadikan sebagai langkah
awal untuk memulihkan ekosistem Danau Toba. Konsep pemberdayaan masyarakat
berupa penyerahan bibit untuk ditanam dan dikelola masyarakat juga diyakini
akan mampu mendorong peningkatan taraf ekonomi masyarakat, khususnya di
pedesaan Wilayah Danau Toba.
Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewijk F Paulus telah
mencanangkan Program Toba Go Green di Kawasan Danau Toba pada tanggal 5 Oktober
2011 lalu, artinya lebih kurang sembilan bulan pelaksanaan program Toba Go
Green berjalan, untuk suksesnya pelaksanaan Program tersebut, sesuai dengan
harapan kita bersama, maka perlu diadakan peninjauan dan langsung turun ke lapangan
agar mendapatkan data yang akurat dan benar dalam melaksanakan pengawasan dan
evaluasi pelaksanaan program tersebut. Untuk itu Ketua Tim I Kolonel Inf
Muhammad Hafiz beserta rombongan, melaksanakan Peninjauan pelaksanaan Program
Toba Go Green di wilayah Kecamatan Silahi desa Silalahi 1, desa Silalahi 2,
desa Silalahi 3, desa Paropo Induk dan desa Paropo 1 yang menjadi lokasi
pelaksanaan Program Toba Go Green.
PERAN DAN FUNGSI PENGHIJAUAN
Penghijauan
berperan dan berfungsi sebagai paru-paru kota. Tanaman sebagai elemen hijau,
pada pertumbuhannya menghasilkan zat asam (O2) yang sangat diperlukan bagi
makhluk hidup untuk pernapasan sbb:
1) Sebagai
pengatur lingkungan (mikro), vegetasi akan menimbulkan hawa lingkungan setempat
menjadi sejuk, nyaman dan segar.
2) Pencipta
lingkungan hidup ekologis.
3) Penyeimbangan
alam adaphis merupakan pembentukan tempat-tempat hidup alam bagi satwa yang
hidup di sekitarnya.
4) Perlindungan
protektif, terbadap kondisi fisik alami sekitarnya angin kencang, terik
matahari, gas atau debu-debu.
5) Keindahan
estetika.
6)
Kesehatan hygiene.
7) Rekreasi
dan pendidikan edukatif.
8)
Sosial
politik ekonomi. Ciptakan hutan kota
Fungsi dan manfaat hutan antara lain untuk memberikan hasil, pencagaran flora
dan fauna, pengendalian air tanah dan erosi, ameliorasi iklim.
Jika
hut:an tersebut berada di dalam kota fungsi dan manfaat hutan antara lain
menciptakan ikIim mikro, engineering, arsitektural, estetika, modifikasi suhu,
peresapan air hujan, perlindungan angin dan udara, pengendalian polusi udara,
pengelolaan limbah dan memperkecil pantulan sinar matahari, pengendalian erosi
tanah, mengurangi aliran permukaan, mengikat tanah. Konstruksi vegetasi dapat
mengatur keseimbangan air dengan cara intersepsi, infiltrasi, evaporasi dan
transpirasi.
Dengan
demikian penghijauan perkotaan sebagai unsur hutan kota perlu ditingkatkan
secara konseptual meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan dengan
mempertimbangkan aspek estetika, pelestarian lingkungan dan fungsional.
Pelaksanaan harus sesuai dengan perencanaan begitu pula pemeliharaan harus
dilakukan secara terus-menerus. Teknik penanaman .
PROGRAM TOBA GO GREEN DI KAB. DAIRI
Berdasarkan hasil peninjauan Komandan Kodim 0206/Dairi Letnan
Kolonel Inf Benny Satria, S.H. menyimpulkan bahwa sangatlah tepat Program Toba
Go Green dilaksanakan di lokasi Kec. Silalahi, karena penghijauan kembali hutan
perbukitan di lima desa akan dapat memberikan debit air yang banyak untuk
kepentingan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lau Renun Kec
Sumbul Kab Dairi Prov sumut, dengan demikian sangatlah signifikan hubungan Toba
Go Green dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lau Renun tersebut. Dalam
pelaksanaan penghijauan kembali hutan dimaksud melalui program Toba Go Green
berjalan dengan baik dan lancar, namun dalam pelaksanaan penanaman selanjutnya,
masih banyak membutuhkan bibit. Dengan kurangnya bibit tersebut sangat
diperlukan partisipasi semua pihak untuk mencari solusi yang baik dalam
mengatasinya, dengan demikian bila kita sudah mendapat stok bibit yang banyak
maka lokasi-lokasi hutan gundul di kawasan Danau Toba, yang belum ditanami
dapat ditanami kembali dan dapat menyisip pohon yang mati pada penanaman
terdahulu.
UPAYA PENGEMBANGAN BIBIT TOBA GO
GREEN
Dalam menghadapi Program
Toba Go Green di Wilayah Kodim 0206/Dairi, Satuan mengadakan pembetukan Team
Khusus untuk mengadakan/membuat Pembibitan untuk memperdayakan bibit tanaman
Khusu Toba Go Green yang berlokasi di samping Lapangan Sudirman Kodim
0206/Dairi, program ini dilaksanakan Oleh Komandan Kodim 0206/Dairi Letnan
Kolonel Inf Benny Satria, S.H. Dalam perkembangan pembibitan ini, hasilnya
sangat mendukung pelaksanaan Program Toba Go Green. Diharapkan program
pembibiitan yang dilaksanakan akan terus berjalan guna mendukung bibit yang
akan ditanam di Danau Toba khususnya di Daerah Kab. Dairi.
PENGERTIAN
REBOISASI DAN PENGHIJAUAN
Pengertian dan definisi reboisasi dan penghijauan
ditinjau dari aspek rehabilitasi atau pemulihan lahan kritis, sebenarnya
istilah dan arti kata ini hampir sama. Perbedaan arti kedua istilah tersebut
pada "sasaran lokasi"
dan "kesesuaian jenis tanaman" yang ditanam pada masing-masing
lokasi kegiatan.
Reboisasi merupakan kegiatan penghutanan kembali kawasan
hutan bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam kawasan
hutan (Manan 1978). Reboisasi meliputi kegiatan permudaan pohon,
penanaman jenis pohon lainnya di area hutan negara dan area lain sesuai rencana
tata guna lahan yang diperuntukkan sebagai hutan. Dengan demikian, membangun
hutan baru pada area bekas tebang habis, bekas tebang pilih, atau pada lahan kosong
lain yang terdapat di dalam kawasan hutan termasuk reboisasi (Kadri dkk,
1992). Penghijauan merupakan kegiatan
penanaman pada lahan kosong di luar kawasan hutan, terutama pada tanah milik
rakyat dengan tanaman keras, misalnya jenis-jenis pohon hutan, pohon buah,
tanaman perkebunan, tanaman penguat teras, tanaman pupuk hijau, dan rumput
pekan ternak. Tujuan penanaman agar lahan tersebut dapat dipulihkan,
dipertahankan, dan ditingkatkan kembali kesuburannya. (Manan 1976;
Supriyanto,1984). Menurut (Kadri dkk, 1992) upaya yang termasuk dalam rangkaian
kegiatan penghijauan, yang sudah disebutkan berupa pembuatan bangunan pencegah
erosi tanah, misalnya pembuatan sengkedan (teras) dan bendungan (check dam)
yang dilakukan pada area di luar kawasan hutan.
Pohon dan tetumbuhan adalah sarana
yang paling berdayaguna menyimpan air dan
merupakan paru-parukota. Tanaman dan elemen pendukungnya dapat
memberikannilai estetika tinggi apabila ditata dengan baik dan sering disebut
taman. Tanaman di hamparan muka bumi juga berfungsi sebagai penutup permukaan
tanah dan sebagai penahan erosi permukaan tanah.
Pengijauan dalam arti luas adalah segala daya upaya untuk
memulihkan, memelihara, dan meningkatkan
kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai
pengatur tata air tata pelindung lingkungan. Penghijauan kota adalah suatu
usaha untuk menghijaukan kota dengan melaksanakan pengelolaan taman-taman kota,
taman-taman lingkungan, jalur hijau dan sebagainya. Manfaat dan Fungsi Penghijauan. Sebagai Tanaman sebagai elemen hijau, pada
pertumbuhannyamenghasilkan zat asam yang sangat diperlukan bagimakhluk
hidup untuk pernapasan.
USAHA PERAWATAN TOBA GO GREEN
Salah satu faktor yang
terpenting dalam Program Toba Go Green adalah komunikasi, pemeliharaan dan perawatan
tanaman yang sudah di tanam, dimana komunikasi, pemeliharaan dan perawatan sebagai
sarana untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan Program Toba Go Green.Pelaksanaan
komunikasi, pemeliharaan dan perawatan khususnya pemeliharaan dan perawatan
harus dilaksanakan setiap hari dengan secara bergantian/bergilir oleh seluruh
personel TNI dan masyarakat.
Lingkungan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan manusia. Lingkungan itu adalah segalasesuatu yang
mengelilingi kita seperti udara, tanah, sungai, hewan dan tumbuh-tumbuhan
terutama manusia semuatergolong dalam lingkungan hidup.
Kebersihan adalah
salah satu faktor pendukung untuk mencapai hidup sehat, Bersih berarti
terhindarnya lingkungan di mana kita berada dari berbagai sampah yang akan
menggangu pemandangan dan kesehatan serta keindahan bagi kehidupan bangsa.
Komponen yang bertanggung jawab
langsung dengan kebersihan lingkung-an sekolah adalah siswa
sertapembantu pelaksana atau pesuruh sekolah,
sedangkankepala sekolah dan sebagai guru pembina, pengarah sertaikut mengawasi
kegiatan yang dilakukan oleh petugas tersebut.
Lingkungan sekolah memiliki batasan
ruang lingkup serta petugas yang
melaksanakannya sebagai tanggung jawab masing-masing komponen di
antaranya : Di Ruang Kelas merupakan tugas dan tanggung jawab bagi semua
siswayang ada da-lam kelas tersebut. Di halaman Sekolah merupakan tugas dan
tanggung jawab bagi semua komponen yang ada
dalam lingkungan sekolah dandilaksanakan secara gotong royong. Saluran
Air atau Got Saluran itu harus dibersihkan
agar air tidak tergenang terlebih-lebih pada musim hujan. Bila tidak
dibersihkan sampahnya akan tidak menimbulkan banjir dan wabah penyakit. Kebersihan di Luar Lingkungan Sekolah Radius
dari 100 meter dari sekolah merupakan tanggung jawab komponen sekolah.
Langkah Pelaksanaan Kebersihan di Lingkungan.
Menjaga lingkungan sekitar kita agar tetap bersih
menjadisatu harapan bersama terciptanya lingkungan yangnyaman, aman,
sehat. Langkah pertama yang harus
dilakukan oleh setiap manusiaadalah jangan membuang sampah sembarangan.
Pelestarian taman adalah Jalur hijau adalah tanan atau areal tanah terbuka yang diperuntukkan
menanam berbagai jenis tanaman yang telah
direncanakan tata ruang kota yang dijadikan taman, agar masyarakat memperoleh
keseimbangan ditinjau darinilai-nilai estetika, kenyamanan, kerindangan
dan kesejukan dalam kehidupan. Sebagai warga Indonesia memeiliki rasa tanggung
jawab dalam rangka menanam, merawat, dan melestarikan taman baik taman pribadi, taman
sekolah,taman umum dan lain-lain.
PENUTUP
Demikian karangan militer ini ditulis tentang program
Toba Go Green semoga
bermafaat bagi semua prajurit
terutama aparat Komando Kewilayahan dan semua pihak yang terkait dalam melaksanakan tugasnya.